Mahasiswa IAKSS Ciptakan Sekolah Perempuan Suku Anak Dalam (SAD) Berdaya Mandiri ,Lestari dalam Nilai Keagamaan

BUNGO40 Dilihat

Jambipancuranpost.com.Bungo, – Sekelompok mahasiswa dari Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muara Bungo yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman berhasil mencatat prestasi gemilang di tingkat nasional. Mereka menjadi satu-satunya tim dari Kabupaten Bungo yang lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Diktisaintek Berdampak.

Lahir dari Kepedulian terhadap Komunitas Adat Terpencil

Perjalanan tim UKMI Ar-Rahman dimulai sejak Mei 2025. Mereka melakukan observasi ke sejumlah dusun di Kabupaten Bungo, termasuk Dusun Bukit Kemang dan Dusun Suka Maju. Dari hasil kajian lapangan dan masukan dosen pembina, tim kemudian memutuskan untuk fokus pada isu pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Karya Bakti.

Observasi menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat SAD telah memeluk agama Islam, pemahaman keagamaan mereka masih terbatas, khususnya di kalangan perempuan. Dari sinilah muncul gagasan mendirikan Sekolah Perempuan Rimba Berdaya Mandiri Lestari Dalam Nilai Keagamaan, sebuah sekolah non-formal yang berfokus pada pemberdayaan, pendidikan spiritual, dan peningkatan kemandirian perempuan SAD.

Mewujudkan “Kepompong Impian, Kupu-Kupu Masa Depan”

Konsep sekolah ini terinspirasi dari buku refleksi program bertajuk “Kepompong Impian, Kupu-Kupu Masa Depan.” Buku tersebut menggambarkan proses perubahan para perempuan SAD dari kondisi awal yang serba terbatas menuju pribadi yang berdaya, mandiri, dan siap menghadapi masa depan.

Melalui program ini, para perempuan SAD dibimbing untuk memahami ajaran Islam secara lebih mendalam, mempelajari keterampilan hidup seperti menganyam daun rumbai dan teknik eco-print, serta mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi dan pola asuh anak.

Kami ingin sekolah ini menjadi ruang tumbuh bagi perempuan Suku Anak Dalam — tempat mereka belajar, berkarya, dan menemukan jati diri,” ujar salah satu anggota tim UKMI Ar-Rahman.

Dapat Dukungan Banyak Pihak

Program yang berjalan sejak Juli hingga November 2025 ini melibatkan berbagai pihak lintas sektor.
Beberapa mitra utama di antaranya:

Dinas Sosial Kabupaten Bungo, yang memberikan pendampingan sosial kepada masyarakat SAD.

Batik Mulia Kabupaten Bungo, sebagai mitra dalam pelatihan inovasi produk anyaman daun rumbai dengan teknik eco-print.

Balai Penyuluh Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Pelepat, yang memberikan edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pencegahan pernikahan dini.

Bhabinkamtibmas setempat, yang turut memberikan pembekalan kesehatan dan olahraga.

Camat Pelepat beserta Tim Penggerak PKK, yang mendukung pelaksanaan kegiatan lapangan.

Lembaga Pundi Sumatra, yang berperan sebagai fasilitator pemberdayaan dan penguatan kapasitas tim.

Selain itu, program ini juga mendapatkan dukungan moral dari sejumlah stakeholder daerah yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan komunitas adat terpencil.

Langkah Konkret Pengabdian Mahasiswa

Melalui Sekolah Perempuan Rimba Berdaya Mandiri Lestari, mahasiswa IAKSS membuktikan bahwa semangat Tridharma Perguruan Tinggi—khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat—dapat diwujudkan secara nyata.

Program ini bukan hanya memperkenalkan nilai-nilai keislaman seperti tata cara salat, wudu, dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan SAD untuk memperoleh keterampilan ekonomi dan kemandirian sosial.

Kami berharap sekolah ini menjadi wadah pembelajaran berkelanjutan dan simbol kebangkitan perempuan SAD menuju kehidupan yang lebih berdaya dan lestari,” ujar dosen pembina UKMI Ar-Rahman.

 

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, mahasiswa IAKSS Muara Bungo telah menegaskan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan dengan hati dan keberanian untuk mengabdi.(Tim Redaksi Edi Jppost)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *