Jambipancuranpost.com.Bungo -Mahasiswa dan mahasiswi dari Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muara Bungo yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman) berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Mereka menjadi satu-satunya tim dari Kabupaten Bungo yang lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang diselenggarakan oleh Diktisaintek Berdampak pada tahun 2025.
Perjalanan panjang tim UKMI Ar-Rahman bermula sejak bulan Mei 2025, ketika mereka mulai melakukan serangkaian observasi ke beberapa dusun di Kabupaten Bungo, seperti Dusun Bukit Kemang dan Dusun Suka Maju. Setelah melewati proses pengumpulan data awal, dosen pembina memberikan masukan agar tim mempertimbangkan untuk mengangkat isu yang berkaitan dengan komunitas adat terpencil Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Karya Bakti.
Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat SAD telah memeluk agama Islam, pemahaman keagamaan mereka masih terbatas, khususnya di kalangan perempuan. Kondisi ini mendorong lahirnya gagasan untuk membentuk Sekolah Perempuan Rimba Berdaya Mandiri Lestari Dalam Nilai Keagamaan untuk Perempuan Suku Anak Dalam, sebuah sekolah non-formal yang berfokus pada pemberdayaan, pendidikan keagamaan, dan peningkatan kemandirian Perempuan agar siap untuk menghadapi masa depan seperti halnya kepompong yang bertransformasi menjadi kupu-kupu yang siap terbang. Hal ini selaras dengan buku refleksi yang menjadi output wajib dalam program PPK Ormawa yang berjudul “Kepompong Impian, Kupu-Kupu Masa Depan”. Buku ini menggambarkan bagaimana mereka, yang awalnya minim pemahaman agama, belum siap menjalani peran sebagai ibu, serta belum mengenal nilai-nilai perawatan diri dan keterampilan hidup, mulai menunjukkan kemajuan secara spiritual dan sosial. Melalui sentuhan nilai keislaman, pembelajaran keterampilan menganyam, dan edukasi pola asuh serta kesehatan reproduksi, mereka berproses layaknya kepompong yang berjuang menjadi kupu-kupu: tumbuh, mandiri, dan siap terbang menghadapi masa depan. Buku ini tidak hanya menjadi refleksi atas dampak program, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan perempuan muda SAD menuju kehidupan yang lebih berdaya dan lestari.
Proposal program ini kemudian diajukan ke Diktisaintek Berdampak dan berhasil lolos tahap seleksi awal, hingga akhirnya memperoleh kesempatan presentasi dalam Seleksi Tahap Akhir PPK Ormawa. Setelah melalui proses seleksi lanjutan yang ketat, tim UKMI Ar-Rahman Alhamdulillah resmi menerima pendanaan nasional dari Diktisaintek Berdampak dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Bungo yang lolos program PPK Ormawa tahun 2025.
Program ini dilaksanakan selama lima bulan, mulai dari Juli hingga November 2025, dengan kegiatan persiapan dan perencanaan telah dimulai sejak Mei. Pelaksanaan program mencakup pembelajaran keagamaan, pelatihan keterampilan, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat Suku Anak Dalam.
Dalam proses pelaksanaannya, tim UKMI Ar-Rahman menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Mitra utama program ini antara lain: Dinas Sosial Kabupaten Bungo, yang memberikan dukungan dan pendampingan sosial terhadap masyarakat SAD. Batik Mulia Kabupaten Bungo, yang menjadi mitra dalam pengembangan inovasi produk anyaman daun rumbai melalui kolaborasi dengan teknik eco-print. Balai Penyuluh Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Pelepat, yang berperan dalam memberikan pelatihan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) baik bagi diri sendiri ataupun lingkungan sekitar, serta edukasi tentang pencegahan pernikahan dini. Pihak Bhabinkamtibmas setempat, yang turut memberikan pembekalan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mengenai olahraga dan penyakit menular. Pihak Kecamatan Pelepat, termasuk Camat beserta Tim Penggerak PKK, yang aktif mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Lembaga Pundi Sumatra, sebagai fasilitator yang membantu dalam aspek pemberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas tim pelaksana.
Selain mitra utama tersebut, program ini juga mendapat dukungan dan empati dari berbagai stakeholder lainnya yang turut berkontribusi terhadap kelancaran kegiatan. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pemberdayaan masyarakat tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari seluruh unsur pemerintah dan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan komunitas adat terpencil/suku imarginal.
Melalui Sekolah Perempuan Rimba Berdaya Mandiri Lestari, mahasiswa IAKSS tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan seperti tata cara salat, wudu, dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membimbing para perempuan Suku Anak Dalam agar memiliki keterampilan produktif seperti menganyam dan berinovasi membuat tas daun rumbai bernilai ekonomi. Di sisi lain, kegiatan Perempuan Asuh memberikan bekal tentang kesiapan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Program ini diharapkan menjadi cerminan nyata dari semangat mahasiswa IAKSS Muara Bungo dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lebih dari sekadar kegiatan sosial, program ini merupakan langkah konkrit untuk membangun keberdayaan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah komunitas adat terpencil.(Tim Redaksi Jppost)
.










